Film yang mengisahkan tentang kisah cinta remaja era 90 an yang sukses mengantarkan Iqbal Ramadhan sebagai aktor yang layak diperhitungkan. Sosok Dilan yang di gambarkan dengan seorang remaja dengan kenakalan-kenakalan nya dan guyonan serta gombalan-gombalan yang selalu disisipkan Dilan saat bersama Milea, mempunyai ciri tersendiri pada film ini. Film Milea: Suara Dari Dilan menduduki babak akhir dari trilogy kisah cinta Dilan dan Milea . Diiringi dengan kesuksesan Dilan 1990 dengan 6,3 juta penonton dan pendapatan ratusan milyar dan Dilan 1991 dengan 5,2 juta lebih penonton juga mampu menyumbang perolehan pendapatan yang sangat fantastis. Film Milea: Suara Dari Dilan ini di harapkan bisa menyamakan kesuksesan nya dengan 2 film sebelum nya. Film yang di produseri oleh Ody Mulya Hidayat dan disutradarai oleh Pidi Baiq dan Fajar Bustomi ini berhasil meraup keuntungan ratusan Milyar dari penayangannya yang di rilis pada tanggal 13 Februari 2020, Biaya produksi yang di keluarkan pun tidak kalah besar. Namun tetap saja hasilnya cukup memuaskan dan sangat sebanding dengan pencapaian yang telah di dapat . Film Milea: Suara Dari Dilan ini cukup menjelaskan kilas balik kisah cinta Dilan dan Milea untuk para penonton yang melewatkan film Dilan sebelumnya, namun kali ini perspektif cerita diambil dari sudut pandang Dilan, tentang perasan Dilan, dan tentang hal yang belum sempat terungkap di 2 film sebelumnya.
Film kisah cinta remaja yang di balut nuansa 90 an dengan setting kota Bandung ini cukup ringan serta sesekali di isi gombalan khas Dilan yang membuat para penonton selalu tersenyum-senyum sendiri. Milea: Suara Dari Dilan di harapkan menjadi akhir dari kisah trilogy yang baik dan bisa menjawab semua pertanyaan para penggemar tentang akhir kisah cinta Dilan dan Milea .Tentu nya Film ini hadir sebagai pengobat rasarindu para penggemar Dilan yang setia menonton setiap film nya. Mendapat rating 6.0/10 dari IMDb sebagai film cinta remaja yang cukup sukses dipasaran.
Diperankan oleh Iqbal Ramadhan sebagai Dilan, dan Vanesha Priscilla sebagai Milea, film Milea: Suara Dari Dilan akhirnya sukses menjadi film bergenre romantis anak SMA, dengan jumlah 400 ribu penonton di hari pertama penayangannya mampu mengalahkan popularitas film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Bos! Yang juga cukup populer kala itu. Dengan pencapaian itu film Milea: Suara Dari Dilan menjadi film terlaris ke dua pada tahun 2020 yang mengalahkan popularitas Akhir Kisah Cinta Si Doel yang harus berpuas dengan 1,15 juta penonton lebih. Lantas apa yang membuat film Milea: Suara Dari Dilan ini menjadi sangat booming? Iqbal Ramadhan yang di besut menjadi sosok Dilan awalnya juga sempat melalui penolakan terhadap Netizen yang menilai ia tidak pantas memerankan tokoh DIlan. Namun semuanya terbayar ketika akting Iqbal yang sangat baik di Film ini mampu membuat penonton terpesona, bahkan jargon “Rindu itu berat, kau gak akan kuat, biar aku saja ,”sukses menjadi semakin di kenal setelah film yang di perankan Iqbal itu tayang. Semua tidak terlepas juga dari novel nya yang memang sudah lebih dulu terbit di pasaran dan sangat laris dan selalu ada di rak best seller sebagai buku yang paling di minati, padahal cerita Dilan sudah tersedia gratis di blog, namun itu tidak membuat antusiasme para penggemar surut untuk bisa membaca novel nya langsung. Bagi kalian penggemar film yang ingin tau garis besar isi film Milea: Suara Dari Dilan Berikut beberapa poin-poin yang di tayangkan dalam film laris tersebut.
Flashback Kehidupan Dilan
Awal mula film Milea: Suara Dari Dilan ini di suguhkan tentang gambaran keluarga Dilan yang sangat sederhana, harmonis, dan penuh kehangatan. Ada sosok ibu yang diperankan oleh aktris senior Ira wibowo, sosok ayah yang diperankan oleh Bucek Depp, dan sosok adik yang di perankan oleh Adhisty Zara, semua Nampak seperti keluarga biasa pada umumnya. Dengan keakraban mereka di meja makan atau pun candaan-candaan ringan selalu menghiasi rumah sederhana keluarga Dilan. Ayahnya seorang yang tampan dengan sifat humoris nya selalu membuat hidup suasana di rumah ini, Ibunya yang cantik juga sangat baik bisa berperan sebagai teman ngobrol Dilan. Dalam beberapa adegan juga di gambarkan dengan jelas bagaimana Sosok Dilan yang sangat dekat dengan ibu, ayah serta adiknya di visualisasikan dengan jelas dalam setiap tindakan nya. Sifat Dilan yang kocak dan usil serta sedikit nyeleneh sudah mulai terlihat sejak ia kecil. Sepertinya menurunkan sifat sang ayah, ada beberapa scene bagaimana seorang Dilan berbicara dengan ibunya yang seperti seorang teman bagi nya. Terlihat sangat konyol hubungan antara Dilan dan keluarga nya, penuh dengan humor dan tidak pernah membosankan untuk di ceritakan.
Dilan Sang Panglima Tempur dan Geng Motornya
Kedekatan Dilan sebagai panglima tempur di geng motor nya mulai diceritakan di menit-menit awal ini. Solidaritas yang tinggi dan keintiman Dilan bersama temannya yang bukan hanya di sekolah,pada jam istirahat atau pun sepulang sekolah geng motor itu terlihat selalu bersama. Tidak jarang juga mereka bermain di rumah Dilan yang dianggap sudah seperti keluarga sendiri, membahas apapun yang terjadi di sekolah ataupun hal-hal baru di sekitar mereka , Sampai pada awal mula Dilan bertanya tentang Milea si anak baru pindahan dari Jakarta yang membuatnya merasa tertarik untuk mendekati nya.
Awal Kedekatan dengan Milea
Sosok Milea yang di gambarkan sebagai wanita cantik berambut panjang,memiliki sfat cuek dan sedikit jutek mampu membuat Dilan terpesona, di sini ia mulai melancarkan gombalan-gombalan unik nya untuk menarik hati Milea., walaupun pada awalnya Milea terkesan angkuh namun lambat laun sifat dingin nya mulai mencair berkat sifat Dilan yang sangat lucu dan tidak membosankan ketika bersamanya membuat Milea terus merasa nyaman.
Konflik Milea VS Geng Motor
Konflik mulai muncul ketika Dilan di hadapkan pada situasi dimana wanita yang dicintainya tidak menyukai posisinya sebagai panglima geng motor,Sifat kekhawatiran serta posesif yang berlebih itu terjadi karena Milea takut terjadi sesuatu pada Dilan karena kematian sahabat Dilan yang bernama Akew Yang diperankan oleh Gusti Rayhan. Milea menaruh harapan agar Dilan jauh dan meninggalkan geng motornya itu, namun sulit bagi Dilan untu mememuhi keinginan Milea karena Dilan sudah sangat dekat dan menyatu dengan geng motornya tersebut, terlebih lagi posisi nya sebagai panglima di geng tersebut membuatnya makin sulit untuk melepas begitu saja geng yang menjadi separuh hati nya itu. Perkumpulan geng motor yang memang dekat dengan dunia gelap dan perkelahian itu sempat menyeret Dilan dengan pihak yang berwajib. Karena itulah alasan kuat Milea ingin Dilan menjauh dari geng motornya. Sebuah pertempuran dilema yang berat bagi Dilan
Akhir Cerita Cinta
Karena sulit menerima sifat posesif Milea dan juga rasa cemburu Dilan terhadap orang baru yang dekat dengan milea akhirnya mereka memutuskan untuk memilih jalan masing-masing, meskipun mereka membohongi perasaan satu sama lain. Mereka terus bertahan dengan perasaan yang terpaksa di korbankan karena gengsi dan ego yang membuat mereka tetap berpisah. Adanya kesalah pahaman tentang hubungan mereka di masa lalu membuat mereka merasa bodoh dan juga sekaligus lega mendengar fakta yang sebenarnya, percakapan di telepon pada malam hari antara Dilan dan Milea membuka fakta-fakta yang selama ini hanya mereka pertanyakan dalam hati masing-masing, tentang siapa orang ke tiga yang dianggap masuk ke dalam kehidupan antara Dilan dan Milea, mereka juga saling melepas rindu terhadap satu sama lain, Milea yang rindu pada bunda Dilan atau hal-hal lain yang menyeret meereka masuk ke dalam nostalgia hubungan mereka yang sudah berlalu, karena terlalu banyak hal yang sudah mereka lalui bersama.
Di akhir cerita masih ditunjukkan penyesalan Dilan dan Milea yang sempat bertemu disuatu kesempatan, walau tanpa kata-kata namun jelas sekali kalau diantara mereka ada perasaan yang belum usai, namun sekali lagi gengsi bermain. Akhirnya antara mereka hanya bisa menyimpan perasaan masing-masing. Dilan dan Milea mencoba bertahan dengan keadaan mereka yang sekarang.
Tiba di akhir kesimpulan, Film Milea: Suara Dari Dilan ini mengajarkan bahwa tidak selamanya cinta harus selalu bersama, dalam film ini juga kita tahu bahwa keegoisan hanya akan berdampak pada kehancuran sebuah hubungan. Dilan menjelaskan dengan rinci setiap kejadian yang ia lalui dalam kehidupannya, terutama kebersamaannya dengan Milea. Walau ada rasa yang belum tuntas namun setidaknya semua terjawab dengan penjelasan-penjelasan lugas serta masuk akal tentang beberapa kejadian sebelumnya yang belum terjawab, tentang Milea yang sebetulnya tidak berpacaran dengan teman les nya, tentang sosok wanita yang dekat dengan dilan namun ternyata adalah saudara sepupu nya. Mungkin di sini lah letak keunikan Film-Film Dilan, jiwa-jiwa remaja yang masih sarat dengan ke egoisan dan tingkah-tingkah para pemainnya yang menggambarkan sosok-sosok polos dan belum bisa memilah mana yang harus dan tidak harus di lakukan di kehidupan remaja di gambarkan secara jelas oleh sang sutradara. Berbeda dengan kisah remaja sekarang yang identik dengan pergaulan bebas dan hanya di pusat kan pada percintaan semata.Film Milea: Suara Dari Dilan mampu menduduki tempat tersendiri di hati penggemar nya. Cerita yang sangat sederhana namun sarat makna, tentang keluarga, cinta dan persahabatan yang memang terkadang tidak selalu bisa berjalan mulus, ada yang harus di pilih dan pada akhirnya ada sesuatu yang harus di korbankan. Seperti di sini Dilan yang harus mengorbankan temannya meregang nyawa, atau merelakan Milea jauh karena tidak bisa menerima keadaan Dilan sebagai seorang panglima tempur, dan Dilan yang harus bersedih ketika ayah tercinta nya meninggal. Semua benar-benar di narasi kan dengan sangat jelas melalui sudut pandang Dilan. Begitulah kilas balik yang di ceritakan oleh suara hati Dilan dalam Film Milea: Suara Dari Dilan, semoga bisa menjadi rekomendasi para pecinta film sebelum menyaksikan film-film Dilan seluruh nya. Selamat menonton!
Sumber Gambar: Unsplash Free Images